Solusi Baru Penentuan Awal Hijriyah dari Dosen UIN Walisongo
“Penentuan awal Hijriyah yang akurat, menyatukan umat dalam kebersamaan.”
Inovasi dalam Penentuan Awal Hijriyah
Dr. Muhammad Nurkhanif, M.S.I, seorang dosen dari Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH) UIN Walisongo Semarang, telah mengemukakan ide revolusioner terkait penentuan awal bulan Hijriyah. Dalam presentasinya yang berlangsung pada konferensi AICIS+ 2025 di UIII Depok, ia memperkenalkan Mode Peluang Rukyatulhilal yang berbasis pada data observasi hilal (bulan sabit muda) yang dilengkapi dengan bukti foto dan video terverifikasi.
Riset dan Temuan Dr. Nurkhanif
Dalam paparan risetnya berjudul “Reconstructing the Probability of Crescent Visibility Based on Observational Record Data in Indonesia”, Dr. Nurkhanif menyoroti banyaknya perukyat ‘awam’ yang kurang memahami esensi dari imkan al-rukyat (visibilitas hilal). Ia menyatakan bahwa data hisab hilal yang memenuhi batas imkan rukyat belum tentu menjamin hilal dapat terlihat, mengingat ada tantangan ilmiah dan alamiah yang harus diperhitungkan.
Peluang Baru dalam Rukyatulhilal
Dr. Nurkhanif mendemonstrasikan pendekatan baru yang membagi pemahaman imkan al-rukyat menjadi tujuh mode peluang. Ini mencakup Qath’iyu al-Istihalah, Istihalat al-Rukyat, Dzhoniyu al-Rukyat, dan beberapa mode lainnya. Dengan adanya pembaruan ini, diharapkan pemahaman mengenai peluang hilal terlihat dapat lebih mendalam dan terukur.
Apresiasi dari Akademisi Terkenal
Presentasi ini mendapat apresiasi dari dua profesor terkemuka, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi dan Prof. Dr. H. Ridwan, yang turut berharap agar kajian ini dapat berkontribusi pada standarisasi metodologi rukyatulhilal di Indonesia. Dengan adanya pendekatan ilmiah ini, diharapkan pelaksanaan rukyatulhilal ke depan dapat lebih berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
referensi: ANTARA News Jateng

