Percepat Pengerukan Kolam Retensi Terboyo untuk Atasi Banjir di Jateng
“Kegiatan pengerukan kolam retensi adalah langkah nyata mengatasi banjir dan keselamatan.”
Pentingnya Pengerukan Kolam Retensi Terboyo
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menekankan perlunya percepatan pengerukan Kolam Retensi Terboyo dalam upaya mengatasi banjir yang melanda Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Dalam rapat koordinasi penanganan banjir yang berlangsung di Semarang, Luthfi mengusulkan agar kolam ini tidak hanya diperlebar, tetapi juga diperdalam.
Normalisasi Sungai untuk Meningkatkan Kapasitas Tampung
Gubernur juga meminta normalisasi beberapa sungai di Kota Semarang, seperti Sungai Babon, Sringin, dan Tenggang. Langkah ini penting agar aliran sungai dapat menampung lebih banyak air, terutama ketika hujan dengan intensitas tinggi terjadi. Banjir yang melanda kawasan Kaligawe, Genuk, dan Sayung sejak 22 Oktober 2025 menunjukkan bahwa sistem pengendalian banjir di Pantura masih perlu diperkuat.
Kolaborasi Antara Pusat dan Daerah
Kerja sama yang erat antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan dalam mengendalikan dan memitigasi banjir. Ahmad Luthfi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena potensi hujan masih ada hingga akhir tahun. Sementara itu, Dirjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum, Dwi Purwantoro, memastikan bahwa pemerintah pusat akan segera menindaklanjuti usulan tersebut, termasuk penambahan pompa untuk meningkatkan kapasitas penanganan banjir.
Komitmen untuk Perbaikan Infrastruktur
Pemerintah juga berkomitmen untuk mengganti pompa yang sudah berumur lebih dari lima tahun dan mengintegrasikan pekerjaan pompa, kolam retensi, serta sistem drainase. Dengan total kapasitas pompa yang saat ini mencapai 30.360 liter per detik di empat titik utama, langkah-langkah ini diharapkan dapat mencegah banjir di masa mendatang.
Selain itu, peningkatan infrastruktur drainase menjadi krusial dalam menghadapi masalah banjir yang semakin sering terjadi. Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam menjaga kebersihan sungai dan saluran air di sekitar mereka. Dengan kesadaran kolektif, kita dapat mencegah terjadinya penyumbatan yang dapat memperparah kondisi saat hujan deras.
Tak hanya itu, edukasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana juga perlu ditingkatkan. Dengan pengetahuan yang baik, masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi banjir dan mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan. Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan dan meningkatkan ketahanan terhadap bencana.
referensi: ANTARA News Jateng

